Ulangan:
Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita gantungkan kecapi kita.
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: “Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”
Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan
kekal.
Ayat:
Begitu besar kasih Allah
akan dunia, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.
Setiap orang yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar